Beijing, 30 Juli 2024 – Cina telah mengumumkan serangkaian kebijakan baru yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan pangan dalam impor, sebagai respons terhadap kekhawatiran yang berkembang mengenai kualitas dan keamanan produk pangan yang masuk ke pasar domestik.
Kebijakan terbaru ini meliputi persyaratan yang lebih ketat untuk dokumentasi dan uji laboratorium bagi barang-barang pangan impor, serta penguatan sistem pelacakan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Persyaratan Baru
Kebijakan ini mencakup beberapa langkah penting, termasuk:
- Dokumentasi yang Diperbarui: Importir harus menyediakan sertifikat kesehatan dan keamanan pangan yang diperbarui dari negara asal, disertai dengan laporan hasil uji laboratorium yang menunjukkan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh otoritas Cina.
- Uji Laboratorium Tambahan: Barang-barang pangan impor akan menjalani uji laboratorium tambahan di pelabuhan masuk untuk mendeteksi potensi kontaminan dan memastikan kepatuhan terhadap batasan yang diizinkan.
- Sistem Pelacakan Modern: Implementasi sistem pelacakan berbasis teknologi untuk memantau perjalanan produk pangan dari negara asal hingga sampai ke tangan konsumen, memastikan transparansi dan kemampuan untuk melacak asal-usul produk.
Motivasi di Balik Kebijakan
Kebijakan ini diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Cina untuk mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan keamanan pangan dan melindungi kesehatan konsumen. Kasus-kasus pelanggaran standar keamanan pangan dan insiden kontaminasi yang melibatkan produk impor telah mendorong pemerintah untuk memperkuat pengawasan dan kontrol kualitas.
“Keamanan pangan adalah prioritas utama kami,” kata Li Wei, Juru Bicara Kementerian Pertanian Cina. “Dengan kebijakan baru ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk pangan yang masuk ke pasar Cina dan melindungi kesehatan masyarakat dari potensi risiko.”
Dampak pada Industri
Perubahan kebijakan ini diperkirakan akan mempengaruhi sejumlah besar perusahaan pangan internasional yang melakukan ekspor ke Cina. Beberapa perusahaan telah menyatakan kekhawatiran tentang biaya tambahan dan waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan baru ini. Namun, banyak juga yang melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan standar produk dan memperkuat kepercayaan konsumen.
Tanggapan dari Industri
Perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Pangan Internasional (IFPA) mengungkapkan dukungan terhadap kebijakan ini sambil meminta agar pemerintah Cina menyediakan panduan yang jelas dan dukungan teknis untuk mempermudah implementasi. “Kami mendukung upaya untuk meningkatkan keamanan pangan, dan kami siap untuk bekerja sama dengan otoritas Cina untuk memastikan bahwa proses ini berjalan dengan lancar,” kata John Smith, Ketua IFPA.
Langkah Berikutnya
Cina akan mulai menerapkan kebijakan baru ini dalam beberapa bulan ke depan, dengan periode transisi yang memungkinkan importir untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan baru. Pemerintah juga akan melakukan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas kebijakan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam memperkuat sistem keamanan pangan global dan meningkatkan standar kualitas produk pangan yang tersedia bagi konsumen di seluruh dunia.